
Pengalaman Beriman
Vol 1 No.28
BROT
Rm. Graha, Pr
10/12/20251 min baca



Ada banyak hal yang bisa membantu kita menumbuhkembangkan iman dalam hidup. Salah duanya adalah pengetahuan, itu berarti kita memperdalam pengetahuan mengenai iman kita dengan belajar Kitab Suci dan ajaran Gereja, dan pengalaman. Yang terakhir ini, dapat kita temukan dalam bacaan Injil Minggu ini, mengenai Yesus menyembuhkan orang kusta.
Pengalaman itu selalu terkait dengan konteks dan kebutuhan, serta diakhiri dengan sebuah perasaan. Itulah secara umum yang sering kita alami tiap harinya. Pada saat itu, kita tahu konteks kita apa, misalnya sebagai mahasiswa, kebutuhan kita pada saat itu yang mendorong Kita melakukan kegiatan, seperti makan ketika kita lapar atau belajar saat kita menghadapi Klausurphase. Dan akhirnya, apa perasaan kita setelah melalui pengalaman tersebut. Orang kusta dalam bacaan Injil tau konteks mereka sebagai orang yang sedang sakit dan dipinggirkan.
Mereka melakukan sesuatu berdasarkan kebutuhan mereka untuk sembuh. Mereka berteriak.
"Yesus, Guru, kasihanilah kami!". Akhirnya mereka mengalami kesembuhan berkat Yesus.
Mereka pun semua merasa sukacita. Namun hanya satu yang kembali dan bersyukur.
Di sinilah iman itu bertumbuh. Pengalaman yang dijalani lalu dilihat kembali dan disyukuri karena ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Itulah sebabnya Yesus berkata, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau". Iman yang bertumbuh dan berkembang inilah yang akan menyelamatkan kita dan membantu kehidupan kita seterusnya. Maka, teman-teman terkasih mari kita terus mengusahakan agar pengalaman hidup kita tidak hanya sampai pada perasaan saja, sedih, senang atau marah, tapi kita bawa ke titik yang lebih, yakni sampai rasa syukur kepada Allah. Semoga iman kita berkembang terus.