Percaya di dalam Doa

Vol 1 No. 29

BROT

RP. Henrikus Prasojo, OMI

10/19/20251 min baca

Seiring perjalanan jaman, kita bersyukur atas perkembangan dan kemajuan IPTEK sehingga kita bisa mencapai Suatu masyarakat yang semakin modern, berbudaya dan memiliki inovasi inovasi baru dalam kehidupan masyarakat. Namun, ada juga yang tidak kita sadari, yaitu kesadaran bahwa kita semakin mengandalkan ratio-logika dan akal Budi ketimbang iman kita. Iman tidak bertumbuh Karéna orang mulai kehilangan kepercayaan akan kekuatan doa.

Bacaan Injil minggu Biasa XXIV kali ini mengingatkan kembali, bahwa selain akal Budi, kita pun perlu mempercayakan hidup kita kepada Tuhan lewat doa. Doa bukanlah mesin ATM yang selalu siap mengeluarkan uang, Karéna bukan begitu cara Tuhan bekerja. Doa adalah komunikasi personal kita dengan "Sang Empunya Kehidupan" ....

Kita Harus menyadari bahwa pasti ada suatu moment di dalam hidup kita, di mana aneka kesulitan dan tantangan merintangi perjalanan hidup kita. Dalam situasi situasi tersebut, kita masih bisa bertanya pada Diri kita, "siapa yang saya andalkan untuk melewati situasi sulit ini? Diri saya sendiri? Keluarga? Teman? Atau saya juga ikut mengandalkan penyertaan Tuhan yang sungguh2 memiliki Ségala kuasa atas Ségala sesuatu, sehingga saya bisa melewati situasi tersebut.

Smoga kita tetap menjadi pendoa2 yang setia, sehingga hidup kita bukan hanya bertumbuh secara manusiawi, tetapi juga secara rohani. Mari kita percayakan seluruh hidup kita dalam penyertaan Tuhan, dan Kita semakin percaya di dalam Doa, bahwa hidup kita Ini selalu dalam penyertaan dan perlindunga Tuhan.....